Header Ads

Header ADS

Dekaplah Aku, Ciumlah Aku Sang Pengasih


Jimat Kalimasadha


Dekaplah Aku, Ciumlah Aku Sang Pengasih


Dekaplah aku, ciumlah aku Sang Pengasih
Kau ajari aku bicara, lalu aku dustakan kata
Kau bekali  aku kebijaksanaan, kubinasakan keadilan
Kau tumbuhkan pepohonan, tapi kubabat habis belantara hutan
Dekaplah Aku, Ciumlah Aku Sang Pengasih

: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Angin semilir menembus kering perdu ilalang

Dekaplah aku, peluklah aku Sang Pengasih
CintaMu telah aku manipulasi dalam pupuk benci
Serat-seratnya menyembelit dalam darah coklatku
Dekaplah aku, peluklah aku Sang Pengasih

: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Pesan terlewatkan di tengah sinetron dan berita pembunuhan

Dekaplah aku, rengkuhlah aku Sang Pengasih
Kau suburkan biji-bijian dan bunga-bunga yang harum baunya
Tapi kubusukkan juga dengan racun hatiku
Dengan kepalsuan cintaku padaMu
Kau kirimi aku waktu yang mengalir agar aku bisa membaca pertanda
Tapi tertelikung aku dalam jeruji penjara karmaku
Ayatmu mengiang, meredam, padam
Dekaplah aku, rengkuhlah aku Sang Pengasih

Telah kukorupsi sendiri makna terima kasih dan syukur
Hingga tinggal serpihan kerangka tak berjiwa
Kuseret, kupamerkan dalam pengajian dan hajatan
Melesat rendah dibibirku yang penuh racun nikotin

Dekaplah aku, ciumlah aku Sang Pengasih
Ini daging kering penuh luka. Diletak belah, dipalu belah, tembikar juga
Akan jadinya.

1 comment:

Powered by Blogger.